berhubung banyak yang nanya cerita ane dihari-hari pertama sebagai anak kuliahan, yaudah deh ane ceritain...
sebenarnya ga ada yang begitu menarik dicerita ane kali ini, masa-masa ospek atau yang sekarang bernama P2B dikampus ane ini ya biasalah standar, kaya dikampus-kampus lainnya. yang membedakan ospek dikampus ane dengan kampus-kampus lainnya cuma selawar dalam panitianya, warnanya pasti beda-beda, kalaupun sama, ane yakin gambarnya pasti beda, dan meskipun gambarnya sama, ukurannya pasti beda.
waktu itu dimulai tanggal 5 september 2011, ane sebagai mahasiswa baru di fakultas ekonomi disalah satu perguruan tinggi negeri yang emang cuma satu-satunya di kota ane, hadir mengikuti masa pra P2B (pra ospek). waktu itu seluruh MaBa (mahasiswa baru) diwajibkan hadir tepat pukul 08.00 pagi dikampus. ane yang emang ga suka dengan keterlambatan , akhirnya memutuskan untuk berhadir jauh lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan, yakni pukul 8 kurang 4 detik.
pada mulanya suasana berlangsung damai dan terkendali, sampai akhirnya terdengar teriakan dahsyat dari akhirat yang menyuruh kami untuk berbaris. perasaan ane mulai ga enak, akhirnya ane putuskan buat nambahin garam ke perasaan ane biar enak. dari pengalaman-pengalaman ospek ane dijenjang pendidikan yang sebelum-sebelumnya, kalau ada teriakan dari kaka tingkat, habislah sudah, nyawa tinggal di butuh rakungan. yaudah, selanjutnya bisa agan-agan pikirin sendiri gimana lanjutannya. setiap perintah yang keluar dari mulut kaka tingkat semuanya diwarnai dengan teriakan-teriakan spektakuler. firaun sambil beheadset gin mendangar ja masih, maginnya amun kada beheadset
hari selanjutnya, 6 sepetember 2011. hari gila dimulai. kami diwajibkan berhadir dikampus tepat pukul setengah 7 siang, bingung ? ya saya juga. jam setengah 7 pagi maksudnya. kami para maba yang seperti orang gila dengan segala atribut yang disuruh dipakai serta dibawa, disuruh berbaris dengan cepat dilapangan kampus untuk segera memulai acara. dengan menggunakan topi purun dan menenteng bakul ditangan, kami pun disuruh berbaris. oiya, waktu itu para maba disuruh membawa atribut yang sangat mantap. yakni bakul, sapu lidi, pin kampus, topi purun dan embel-embel yang lain. tapi satu yang perlu diketahui, aku tak pernah membawa cintaku ke kampus, karena cintaku sudah ku titipkan dihati kamu, kamu yang satu-satunya aku cintai.
hari itu pun dimulai dengan teriakan, dan diakhiri dengan teriakan pula. ane gamau bicara terlalu panjang lebar, karena kalau terlalu lebar kasian ayah, dan kalau terlalu panjang kasian ibu. ane yakin para maba tahu persis apa yang terjadi setelah baris berbaris itu. ya tidak salah dan tidak bukan uji fisik dan mental yang sangat melelahkan. kami diwajibkan mengikuti rangkaian acara dari jam setengah 7 pagi sampai jam 5 sore. dan yang ngebuat pinggang ane berantakan, kami disuruh duduk ngelantai di aula buat ngedengerin pemaparan materi tentang perkuliahan selama 3 jam ! gila. isi acaranya sih bagus, buat ngenalin kami tentang kampus dan lingkungan yang baru, tapi duduknya itu lo, asa dicelengi malaikat maut sudah, porak poranda pinggang, singkal banget yah. kalau aja mas anang tau, aku ga pernah niat musuhan sama dia. ujar syahrini saat diwawancarai disela-sela acara syuting iklan peti matinya.
hari-hari pertama berlalu dengan sangat melelahkan, nunggu jam 5 itu rasanya kaya nunggu jawaban cinta kamu yang sebenarnya udah aku utarakan sejak dono masih remaja, lamaaa banget. tapi ya namanya juga waktu terus bergulir, akhirnya jam 5 datang juga. kami pun pulang dengan perasaan setengah senang. kenapa setengah ? karena hari kedua masih menanti, dan ane yakin hari kedua ga bakal kalah melelahkan dari hari yang pertama
tik tok tik tok tik tok akhirnya hari esok pun tiba, dan kegiatan melelahkan itu kembali terulang. kami diwajibkan berhadir sama seperti dihari pertama yaitu pukul setengah 7. dan seperti yang ane sudah duga sebelumnya, hari kedua pun diawali dengan teriakan-teriakan spektakuler dari mulut para kaka tingkat.
dan lagi-lagi kami disuruh ngelantai di aula selama 3 jam lagi, dan itu berarti pinggang ini remuk lagi, lagi dan lagi
krik...krik...dagguy ! bum ! tak ! tak ! suing ! siuuu ! dabbum ! krak krak ! bregetek bregetek ! sama seperti yang kemaren, hari kedua ini uyuh banget yah. tapi ga kerasa akhirnya udah jam 5 aja. dan perasaan ini lega juga akhirnya. sebenarnya ane tidak terlalu mempermasalahkan ospek, P2B atau apapun namanya, minumnya tetap teh botol sosro. yang ane permasalahkan, kenapa sih harus pakai acara begundul segala ?? tau lah ?? nda kada gagah mun begundul ! sudah kada gagah, disuruh begundul pulang ! kada gagah kuadrat jadinya. sapi ! sapida mutur ! padahal nda lawan justin bieber ni kalah dirambut ja
tapi yaudah lah, ngeluh juga ga bakal numbuhin rambut dengan cepat, percuma juga marah-marah, daripada marah-marah mending boker. sekian dulu yah, syahrini udah mau tampil nih. sebenarnya ada lagi ospek lanjutan yang namanya K2M, tapi ane kaga ikut gara-gara tipes ane kambuh. yah namanya juga manusia yah
daun pisang daun salam, wassalam
mencoba berbagi tentang segala sesuatu yang terjadi di kehidupan kita. baik yang berasal dari dunia nyata, dunia lain, dunia hewan dan dunia dalam berita
Sabtu, 17 September 2011
Rabu, 24 Agustus 2011
Manipulasi Alam Bawah Sadar ala Yahudi
bismillah...
Edward Bernays: Sang Propaganda Yahudi
Edward Bernays adalah seorang pionir dalam bidang Hubungan Masyarakat (HUMAS) yang lahir pada tahun 1891 dari keluarga Yahudi. Namanya sangat termasyhur dalam bidang manipulasi pikiran manusia lewat jalan media dan menjadi rujukan para manipulator di seluruh dunia.
Oleh karena itu, nama dan gambar Edward Bernays hingga saat ini dipatok di dinding-dinding kuliah marketing sebagai guru yang dengan cara cantik bisa menjual produk iblis dengan sangat laris.
Pada prakteknya, Bernays menemukan profesi Public Relation (PR) pada tahun 1920 dan merupakan orang pertama yang mengambil ide-ide Freud untuk memanipulasi massa. Ia menunjukkan (lebih tepatnya mengajari) bagaimana caranya perusahaan bisa membuat orang-orang ingin hal-hal yang sebenarnya mereka tidak perlu dengan cara sistematis lewat keinginan sadar mereka. James Sandorlini dari Chicago Media Watch dalam tulisannya “Propaganda: The Art of War”, menjelaskan bahwa Bernays telah menjalankan propaganda secara serius dengan mengabungkan psikologi individu dan sosial, opini publik, persuasi politik dan trik-trik marketing untuk menjalankan suatu hal yang tadinya ilusi menjadi kenyataan.
Bukti keberhasilan mind control Bernays adalah kampanye rokok perempuan di tahun 1920-an. Saat itu, Bernays berhasil membantu industri mengatasi salah satu tabu sosial terbesar masyarakat Amerika kala itu, yakni larangan perempuan merokok di depan publik. Dengan “cantiknya”, Bernays menampilkan seorang wanita muda sedang memegang rokok. Dengan teknik pemintalan kata-kata dan gambar film tentang ratusan wanita yang sedang merokok, penjualan rokok di Amerika melambung tinggi dan para wanita pun seolah tersihir untuk merokok.
Dan sekarang di Indonesia anda bisa bayangkan bagaimana mungkin, rokok yang jelas-jelas haram dalam Islam bisa dianggap “barang wajib” bagi umat Muslim, bahkan banyak sebagian umat kita malah berujar, “Jika tidak merokok bisa mati!”. Ia yang menimbulkan penyakit, justru muncul dengan pria gagah sedang memanjat gunung dan membelah lautan.
Bagaimana mungkin kredit yang jelas-jelas berlawanan dengan hadis Rasulullah yang melarang dua jual beli dalam satu transaksi bisa dengan sekejap mata menjadi transaksi paling diminati bangsa kita? Ia tampil dari mulai televisi sampai tiang listrik, bahkan di jalan-jalan terpampang foto-foto wanita cantik memakai tangtop dari mulai Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, bahkan bisa jadi hampir di seluruh Indonesia.
Inilah yang disebut oleh Edward Bernays dengan propaganda. Ya aktor Yahudi yang dengan cantik menyulap sebuah kepalsuan. ''Kalau kita mengerti mekanisme dan motif-motif pikiran kelompok tertentu, kini mungkinlah untuk mengontrol dan mengarahkan massa menurut keinginan kita tanpa mereka mengetahuinya,''(Edward Bernays, Propaganda)
Plagiat Konsep Alam Bawah Sadar Ala Kabbalah Freud
Sebelum kita masuk kepada inti materi, saya akan jelaskan dulu siapa dalang dibalik metode mind control Edward Bernays. Jika anda kuliah di psikologi, pasti kita temuai bahwa nama pertama yang muncul adalah Sigmund Freud. Tokoh Yahudi kelahiran Wina terebut bagai dewa di tiap kampus psikologi, meski sejumlah teorinya sudah cacat baik dari segi agama maupun penelitian ilmiah.
Sigmund Freud sendiri awalnya bukanlah psikolog, tapi seorang dokter yang kemudian terlibat adalam studi kedokteran jiwa. Nama Freud kemudian baru melambung ketika ia mencetuskan apa yang ia sebut dengan psikoanalisis. Psikoanalisis adalah metode psikologi yang menjelaskan bahwa sejatinya kepribadian manusia digerakkan oleh alam bawah sadar.
Ketimbang alam sadar, dan alam pra sadar, Alam Bawah Sadar manusia memainkan sekitar 80% kehidupan manusia. Dalam alam bawah sadar tersimpan segala jenis keinginan yang kesemuanya bersifat biologis-duniawi, seperti makan, minum, seksualitas, keindahan fisik, dan lain sebagainya. Makanya itu Freud berujar bahwa manusia digerakkan oleh insting biologis yakni libido.
Secara sederhana, untuk mengidentifikasi, apakah alam bawah sadar itu, kita bisa melihat dalam konteks mimpi. Menurut Freud bayangan perempuan dan kehidupan kita yang muncul dalam mimpi adalah perwujudan dari manifestasi alam bawah sadar yang tidak bisa terlaksana dalam dunia nyata. Ketika seseorang ingin hidup kaya, namun ia tidak mampu, gambaran kehidupan kaya akan muncul lewat mimpi. Jika seorang laki-laki mendambakan perempuan yang dicintainya namun tak dapat terlaksana pada kehidupan yang riil, ia akan tampil lewat mimpi.
Maka itu, kerap didapati ketika Freud menangani penderita sakit maupun gangguan jiwa, ia meminta pasiennya untuk mengeluarkan alam bawah sadar terpendamnya. Pasien disuruh tidur dalam suasana rileks dan mengingat-ingat apa yang ada dalam alam bawah sadarnya. Teknik inilah yang ia namakan dengan istilah asosiasi bebas dan sedikit banyak dalam praktek hipnotis.
Lantas dari manakah Freud menemukan konsep tentang alam bawah sadar? apakah hal itu murni dari pemikiran Freud? Ternyata tidak, Freud hanya menjiplak pemikiran Karl Eduard von Hartmann (1824-1906). Von Hartmann adalah filsuf ternama Jerman yang mencampurkan ide-ide Arthur Schopenhaur (1788-1860) dengan mistisisme Yahudi (Kabbalah) dan menulis “Philosophy of the Unconsiousnous” pada tahun 1869, yang sangat mempengaruhi anak muda bernama Sigmund Freud.
Perlu dicatat, Von Hartmann juga mengkombinasikan pantheisme dengan panlogisme di dalam bara pembayangan Schelling di dalam Filsafat Positifisme yang memang lahir dari hasil pemikiran Kabbalah.
Oleh karenanya, amat beralasan ketika Sanford L. Drob, seorang pengkaji Psikologi Klinis, dalam tulisannya “Freud and Kabbalah” menyatakan bahwa dampak Yahudi terhadap Freud dan pemikrian psikoanalisisnya telah menjadi subyek dari sejumlah perawatan selama bertahun-tahun.
Tidak hanya itu, David Bakan (pada tahun 1957), salah seorang pendiri psikologi Humanistik, juga memiliki pandangan serupa. Ia berupaya menarik kesejajaran antara psikoanalisis dan mistisisme Yahudi. Bahkan Bakan mencoba untuk menunjukkan bahwa Freud adalah seorang "kripto-Sabbatean", seorang pengikut sekte sesat Shabbatai Zevi (1626-1676) yang mengklaim diri sebagai Mesiah pada abad ketujuh belas di Polandia.
Oleh karena itu pada akhirnya, Sanford L. Drob berkesimpulan bahwa terjadi banyak persamaan antara psikoanalisis dan berbagai praktek, metode hermeneutika, dan pengaturan kelembagaan Kabbalah. Secara panjang lebar, ia menulis,
“Di sini saya hanya bisa memberikan garis besar singkat tentang kaitan antara teori Freud dan teosofi Lurianic…. Menurut Freud perkembangan individu melibatkan penyaluran energi prokreasi (libido). Energi ini sejalan dengan Kabbalist's atau Ein-Sof (Cahaya yang tak terhingga) yang kemudian dimodifikasi kedalam struktur, ego, dan superego. Fungsi dari hal ini adalah bertugas untuk menyalurkan dan mengatur pancaran emanasi lebih lanjut kepada libido individu, sebagaimana Sefirot dirancang sebagai kapal untuk menyalurkan cahaya dan energi dari kehendak Tuhan.”
Edward Bernays dan Skenario Politik Yahudi
Maka oleh karena itu, kerja-kerja Bernays tidak lepas dari misi-misi yang sejalan dengan Yahudi. Bagaimana merekayasa sebuah produk kebathilan tapi dibutuhkan. Bagaimana menjadikan kebenaran dipojokkan sebagai ilusi, dan kesesatan diangkat sebagai metode baru menikmati kehidupan.
Tengoklah ekonomi dan akidah umat kita saat ini. Semuanya hancur lebur lewat serangkan aksi Yahudi yang memasarkan Riba, Kredit, hutang, lewat iklan-iklan di televisi. Dan sayangnya banyak dari kita bagai mengikuti seekor biawak yang masuk ke lubangnya, meski kita sudah tahu keharamannya. Padahal Allah dan Rasul-Nya jelas-jelas menyatakan perang bagi pemungut riba.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman. Jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian; kalian tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Al-Baqarah: 278-279)
Pikiran kita pun terus dikontrol untuk senantiasa meninggikan sistem buatan manusia. Kita saat ini sudah menjadi sekumpulan umat yang menyembah demokrasi sebagai jalan terbaik. Maka tak heran, organisasi Islam dan umat muslim berbondong-bondong berebut masuk ke Senayan setelah sebelumnya dipropagandakan lewat survei-survei dan hingar bingar pesta rakyat sebagai keharusan bangsa yang maju. Maju versi siapa? Maju versi Yahudi.
“Kita harus mampu memberikan semangat agar para aktifis partai saling berebut kursi pemerintahan.” (Protokol of Zion 4)
Sejatinya trik-trik murahan itu tidak lain buah dari seorang Yahudi bernama Edward Bernays. Filosofinya memang tidak sepele: Ketika propduk kesesatan ditampilkan terus menerus ia bisa menjadi kebenaran. Ketika opini umum sudah sama, maka disitulah kebenaran dan kebathilan menjadi kabur untuk didefinisikan.
Bernays memang memiliki track record mengendalikan opini politik publik. Peningkatan pesat Partai Nazi di Jerman tidak lain adalah hasil dari cara-cara marketing “brilian” Bernays. Ketika tokoh Nazi Joseph Goebbels meninggal, para aparat menemukan buku Propaganda karya Bernays di kamarnya. Bernays sendiri mendadak kaya raya. Berkat temuannya itu ia naik daun menjadi konsultan berbagai perusahaan besar Amerika. Termasuk membantu United Fruit Company, yang punya bisnis pisang di Guatemala pada 1953.
Caranya, bekerja sama dengan CIA menggulingkan Presiden Guatemala Jacobo Arbenz Guzman yang terpilih secara demokratis. Bernays, antara lain, menyebarkan 300.000 brosur lewat pos dengan menuduh Presiden Guzman adalah komunis. Ilmu sihir media ini memang mudah digunakan untuk memanipulasi. Jadi jangankan Demokrasi, Nazi saja yang jelas-jelas rusak citranya, bisa dipoles dengan baik oleh Bernays.
“Ada suatu langkah yang mampu membikin opini umum, yaitu kita harus mengajukan berbagai pandangan yang dapat menggoyahkan keyakinan-keyakinan sebelumnya yang sudah tertanam di hati dan pikiran masyarakat. Kalau usaha ini belum mendapatkan perhatian, maka masyarakat harus diberikan pandangan lagi yang secara sosial dapat diterima.
"Dengan cara ini, keyakinan lama yang sudah tertanam di hati manusia akan tergoyahkan, dan pada akhirnya akan tumbang, lantaran terdepak oleh perkembangan zaman. Pada akhirnya pendapat dan pandangan yang tidak searah dengan tujuan Yahudi (yaitu menjadikan ummat manusia hanya memuja materi, pen) akan musnah, dan di dunia akan jatuh ke dalam perangkap kesesatan.” (Protocol of Zion 5). Wallahua'lam.
Selasa, 23 Agustus 2011
JIL : Jaringan Iblis Liberal
Siapa Iblis?
Iblis adalah makhluk dari bangsa Jin (QS.18. Al-Kahfi : 50) yang diciptakan dari api (QS.55. Ar-Rahman : 15). Pada mulanya Iblis adalah makhluk yang tekun ibadah kepada Allah SWT, namun menjadi makhluk terkutuk tatkala menolak mematuhi perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam AS dengan dalih bahwa dia diciptakan dari api, sedang Adam AS diciptakan dari tanah (QS.7. Al-A'raf : 12). Iblis dikutuk dan diusir dari surga (QS.15. Al-Hijr 34-35), serta ditetapkan sebagai penghuni neraka jahannam (QS.38. Shaad : 85).
Setelah dikutuk, Iblis mengajukan permohonan penangguhan kepada Allah SWT hingga Hari kiamat. Permohonannya dikabulkan, lalu Iblis pun bersumpah akan menyesatkan anak cucu Adam AS (QS.15. Al-Hijr : 36-40). Lalu Iblis menggoda Adam dan Hawa, 'alaihimas salam, hingga keduanya masuk perangkapnya. Allah SWT pun mengeluarkan Adam dan Hawa, 'alaihimas salam, dari surga, tapi kemudian Allah SWT menerima taubat keduanya (QS.2. Al-Baqarah : 36-37).
Iblis Bertauhid?
Ada orang mengatakan bahwa penolakan Iblis untuk sujud kepada Adam AS merupakan bukti kelurusan Tauhid Iblis. Karena Iblis hanya mau sujud kepada Allah SWT, bukan kepada makhluk, sesuai pernyataan Iblis bahwa dia tidak akan sujud kepada manusia yang mana pun (QS.15. Al-Hijr : 33). Sehingga vonis "kutukan" terhadap Iblis menjadi sesuatu yang "blunder" dan membingungkan.
Jawabnya, pada mulanya Iblis memang bertauhid kepada Allah SWT. Namun, tatkala Iblis menolak mematuhi perintah Allah SWT dengan sikap membangkang, maka Tauhidnya gugur. Dalam Syariat Nabi Muhammad SAW memang diharamkan sujud kepada makhluk, tapi ketika penciptaan Adam AS, Syariat Nabi Muhammad SAW belum ada. Justru, Allah SWT sebagai pembuat Syariat yang memerintahkan Iblis untuk sujud kepada Adam AS, sehingga sujud kepada Adam AS bagi Iblis pada waktu itu adalah syariat Hukum Allah SWT yang harus dipatuhi oleh Iblis dan Malaikat.
Sama halnya dengan menyembelih anak kandung diharamkan dalam Syariat Nabi Muhammad SAW, tapi itu tidak berlaku pada saat Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, sebagai ujian. Justru, ketika itu penyembelihan Nabi Ismail AS bagi Nabi Ibrahim AS adalah syariat Hukum Allah SWT yang mesti ditaati. Akhirnya, ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, 'alaihis salam, lulus ujian, maka Allah SWT menggantikannya dengan seekor kambing kibas yang bagus untuk dikurbankan.
Selain itu, pengertian Tauhid tidak hanya terbatas kepada "Uluhiyyah" yaitu pengakuan bahwa Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan Alam Semesta dan yang memilikinya serta yang menjamin rizqi makhuk-Nya. Tapi pengertian Tauhid juga harus mencakup "Ubudiyyah" yaitu pengakuan bahwa Tuhan Yang Maha Esa yang mencipta Alam Semesta dan memilikinya serta menjamin makhluk-Nya adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan dipatuhi serta ditaati.
Karenanya, walau pun Iblis mengakui "Uluhiyyah" hanya untuk Allah SWT, namun pembangkangannya terhadap perintah Allah SWT menunjukkan tidak adanya pengakuan "Ubudiyyah" hanya untuk Allah SWT. Dengan demikian, Iblis tidak lagi bertauhid kepada Allah SWT, melainkan sudah kafir, karena Tauhid itu satu dan tidak berbilang, sehingga Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid Ubudiyyah merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu sudah sepantasnya Iblis dikutuk oleh Allah SWT.
Penangguhan dan Sumpah Iblis
Kenapa permohonan penangguhan Iblis dikabulkan oleh Allah SWT? Ada sejumlah jawaban yang diberikan Ulama : Pertama, sebagai bukti Keadilan Allah SWT yang memberi ganjaran kepada Iblis atas ibadah yang pernah dilakukannya selama ribuan tahun sebelum Adam AS diciptakan, sehingga Iblis ditangguhkan juga selama ribuan tahun hingga Hari Qiyamat. Kedua, agar Iblis tidak punya hujjah (tuntutan) di kemudian hari untuk menuntut Allah SWT atas ibadah yang pernah dilakukannya. Ketiga, sebagai ujian bagi anak cucu Adam AS. Wallahu A'lam.
Pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah SWT sehingga tidak mau sujud kepada Adam AS, lahir dari sifat Takabbur dan Hasud. Iblis takabbur karena merasa diri lebih mulia daripada Adam AS (QS.2. Al-Baqarah : 34). Itu tercermin dari dalih yang digunakannya saat menolak sujud kepada Adam AS, yaitu bahwa Iblis diciptakan dari api, sedang Adam AS diciptakan dari tanah. Ada pun Iblis hasud karena iri dan dengki terhadap kemuliaan Adam AS yang dianugerahkan Allah SWT (QS.7. Al-A'raf : 12).
Sumpah Iblis di hadapan Allah SWT Untuk menyesatkan anak cucu Adam AS adalah bentuk dendam kesumat (QS.15. Al-Hijr : 49). Dendam karena kecewa dan sakit hati terhadap manusia yang dianggap menjadi penyebab Iblis diusir dari surga dan dikutuk oleh Allah SWT, serta akan disiksa kelak dalam neraka jahannam. Kesumat karena dendam tersebut akan berlangsung turun menurun sampai Hari kiamat.
Visi Misi Iblis
Visi Iblis adalah pelampiasan dendam terhadap manusia, sedang Misi Iblis adalah menyesatkan manusia. Dalam rangka mensukseskan Visi Misi tersebut, maka Iblis sejak awal telah menetapkan Target dan Strategi serta Tak-Tik untuk melumpuhkan manusia. Dalam Visi Misi Iblis yang menjadi Target adalah "Buat manusia durhaka kepada Allah SWT", dengan Strategi "Halangi manusia dari jalan lurus". Ada pun Tak-Tik nya adalah "Manfaatkan kelemahan manusia", karena Iblis tahu benar bahwa manusia itu lemah (QS.4. An-Nisaa' : 28) dan penuh keluh kesah (QS.70. Al-Ma'aarij : 19) serta selalu tergesa-gesa (QS.17. Al-Isra' : 11).
Kelemahan manusia yang paling mencolok adalah "Takut miskin", dan "Ingin aman dari kemiskinan" serta memiliki "Hawa nafsu". Oleh karenanya Tak-Tik Iblis dalam memanfaatkan kelemahan manusia antara lain : Pertama, eksplorasi besar-besaran rasa takut manusia terhadap lapar dan kemiskinan serta masa depan (QS.2. Al-Baqarah : 268). Kedua, dorong rasa ingin aman dari lapar dan kemiskinan dengan menjadikan materi sebagai pengaman (QS.4. An-Nisaa' : 119). Ketiga, kembangkan hawa nafsu manusia untuk meraih aman selamanya dengan menjadikan hawa nafsunya sebagai sesuatu yang terlihat bagus dalam pandangannya, selanjutnya jadikan materi sebagai tujuan (QS.6. Al-An'aam : 43). Dengan tak-tik inilah, Iblis ingin menjadikan manusia sebagai makhluq materialisme yang serakah.
Iblis mengeksplorasi nafsu serakah manusia agar manusia menjadi serakah harta dan kekayaan, serakah jabatan dan kedudukan, serakah kewenangan dan kekuasaan, serta serakah penghormatan dan pujian, bahkan serakah hidup hingga cinta dunia dan takut mati. Dari sini Iblis mendorong manusia untuk menguasai ekonomi dan keuangan dunia serta mengendalikan politik untuk melindungi keserakahannya. Selanjutnya, Iblis selalu menuntun manusia untuk memperbudak manusia lainnya dengan menguasai sumber daya manusia serta menghisapnya sebanyak-banyaknya dan selama-lamanya hanya untuk memenuhi nafsu serakahnya. Orang bijak pernah berkata : "Dunia dan isinya cukup untuk memenuhi kebutuhan SEMUA manusia, tapi takkan pernah cukup untuk memenuhi keserakahan SEORANG manusia."
Iblis akan terus menerus mengeksplorasi nafsu serakah manusia, sehingga manusia merasa diri sebagai "Tuhan", dimana kehendaknya harus berlaku, ucapannya menjadi putusan hukum yang harus dipatuhi, tidak boleh dikritik apalagi diprotes, dan dia tidak mau tunduk kepada siapa pun, termasuk kepada Tuhan yang sebenarnya yaitu Allah SWT.
Iblis Network
Visi Misi Iblis terlalu besar, sehingga mustahil dikerjakan sendiri, karena pelampiasan dendam terhadap SEMUA manusia dengan menyesatkan SEMUA anak cucu Adam AS di atas muka Bumi yang luas merupakan hal yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh Iblis sendirian. Karenanya, Iblis merekrut pengikut dari kalangan jin dan manusia sebanyak-banyaknya, serta membuat network (Jaringan Kerja) seluas-luasnya.
Iblis Network memiliki banyak "kegunaan" bagi Iblis dalam melaksanakan Visi Misinya, antara lain : Pertama, meringankan beban, karena menyesatkan milyaran manusia menjadi beban sangat berat bagi Iblis. Kedua, memudahkan kerja, karena menyesatkan manusia banyak sepanjang zaman adalah pekerjaan sangat sulit bagi Iblis. Ketiga, menguatkan visi misi, karena visi misi Iblis tidak mungkin bahkan mustahil dikerjakan sendirian. Keempat, memaksimalkan kerja dan mengoptimalkan hasil, yaitu dengan jaringan kerja Iblis yang terorganisir maka kerja dan hasilnya bisa maksimal dan optimal. Kelima, mencapai target, yaitu dengan jaringan kerja Iblis yang tersistem maka menjamin pencapaian target yang diinginkan Iblis.
Lalu siapakah yang menjadi Jaringan Iblis? Pertama yang pasti adalah keturunan Iblis, karena di dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa Iblis dan keturunannya menjadi musuh bagi umat manusia (QS.18. Al-Kahfi : 50). Kedua adalah kelompok Kafir dan Munafiq dari kalangan manusia dan jin, dalam Al-Qur'an disebut sebagai Syetannya manusia dan jin (QS.6. Al-An'aam : 112)
Di kalangan manusia, Iblis membuat jaringan besar dan luas dengan aneka kelompok dan jenisnya yang tersebar di seluruh muka Bumi, antara lain yang terbesar dan sangat berbahaya adalah : Pertama, kelompok Zionis yang selalu memusuhi Islam dan berupaya menghancurkannya dengan cara keji dan biadab. Kedua, kelompok Misionaris yang selalu berupaya memurtadkan umat Islam dengan berbagai macam cara, mulai dari bujuk rayu hingga pemaksaan. Ketiga, kelompok Musyrik yang membudayakan dan melestarikan berbagai kemusyrikan di tengah masyarakat. Keempat, kelompok Atheis yang menentang eksistensi Tuhan dan agama. Kelima, kelompok Aliran Sesat yang menyebarluaskan ajaran sesat dan menyesatkan di tengah umat, termasuk perdukunan dan para pemuja Syetan. Keenam, kelompok Ahli Ma'siat yang selalu menyebarluaskan kemunkaran untuk merusak Aqidah, Syariat dan Akhlak umat Islam, ini mencakup semua sindikat kejahatan dalam bidang korupsi, pencurian, penipuan, perampokan, perzinahan, pelacuran, pemerkosaan, pornografi, pornoaksi, perjudian, minuman keras, narkoba, premanisme, penjualan manusia merdeka, hingga penculikan, penganiayaan dan pembunuhan. Ketujuh, kelompok Liberal yang melakukan serangan terhadap ajaran Islam dengan kekerasan pemikiran, bahkan kekerasan fisik.
Liberal, Jaringan Iblis Paling Berbahaya
Dari semua jaringan Iblis yang terbangun sebagaimana tersebut di atas, maka yang paling berbahaya adalah jaringan Liberal, karena kelompok ini adalah kelompok "Kesesatan atas nama agama" yang menjajakan kesesatannya dengan dalil-dalil agama. Liberal juga "Kelompok Ngibul Yakin" yang secara licik membungkus kekafiran dengan nama iman, kesesatan dengan nama Islam, kemaksiatan dengan nama taat, penyimpangan dengan nama perbedaan, pembodohan dengan nama pemikiran, keterbelakangan intelektual dengan nama kecendekiawanan.
Tampaknya, kelompok Liberal adalah jaringan yang paling "disitimewakan" oleh Iblis. Indikasinya adalah semua jaringan Iblis seperti telah "diarahkan" untuk menguatkan jaringan Liberal. Antar jaringan Iblis terkadang masih sering terjadi perebutan kepentingan kelompok, tapi terhadap jaringan Liberal hampir tidak ada benturan kepentingan tersebut. Kelompok Zionis dan Misionaris sering tidak sejalan, tapi dalam menopang Liberal untuk menghancurkan Islam, mereka bahu membahu. Kelompok Musyrik dan Atheis selalu bertentangan dalam soal sikap tentang ketuhanan, tapi dalam membantu Liberal untuk menohok Islam, mereka seiring sejalan. Kelompok Aliran Sesat dan Ahli Maksiat masing-masing punya jalan sendiri, tapi dalam menentang dan melawan Islam mereka merapatkan barisan dan menyatukan kekuatan.
Karenanya, bisa disimpulkan bahwasanya Iblis telah menggerakkan semua kekuatan untuk membangun dan membesarkan Liberal sebagai "jaringan unggulan" untuk menghancurkan Islam. Lembaga Keuangan Zionis dan Misionaris Internasional digerakkan untuk mendanai secara besar-besaran seluruh gerakan Liberal di dunia Islam. Berbagai negara kafir digerakkan untuk memberi sokongan dan bantuan ekonomi, sosial, politik, tekhnologi, komunikasi, informasi hingga militer, demi kepentingan gerakan Liberal Internasional.
Itulah sebabnya, tulisan ini saya beri judul "Jaringan Iblis Liberal" yang disingkat "JIL", karena faktanya segenap program visi misi Iblis pada akhirnya diarahkan kepada penciptaan KAFIR LIBERAL di seluruh muka Bumi.
Kelemahan Jaringan Liberal
Dalam QS.4. An-Nisaa' : 76, Allah SWT menyatakan dalam firman-Nya yang artinya : "Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang Kafir berperang di jalan Thoghut, maka perangilah para pengikut syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah." Ini adalah info ilahi yang luar biasa, yang menguak tabir rahasia kekuatan Iblis dan bala tentara syetannya.
Berdasarkan ayat tersebut, ternyata visi misi Iblis dengan semua target, strategi, tak-tik dan programnya beserta segala kekuatan ekonomi, sosial, politik, teknologi, komunikasi, informasi hingga militernya, berikut segenap kecanggihannya di seluruh dunia, adalah LEMAH. Bahkan Iblis sendiri mengaku bahwasanya ia takkan mampu mengalahkan dan menguasai hamba-hamba Allah SWT yang ikhlash dalam beriman dan beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam QS.15. Al-Hijr : 40.
Karenanya, Allah SWT mewasiatkan kepada orang yang beriman dalam QS.4. An-Nisaa' : 104 yang artinya : "Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan sebagaimana kamu menderitanya. Sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Dengan ayat ini, ada berita besar berharga bahwasanya musuh Islam ternyata tidak sebesar dan sekuat serta sehebat yang dibayangkan sementara orang. Jika pembela Allah SWT menderita dalam melawan musuh Allah SWT, ternyata pembela Iblis juga menderita dalam melawan musuh Iblis. Jika para pejuang Allah SWT mengeluarkan tenaga, pikiran dan harta yang besar dalam melawan musuh, pusing memikirkan lawan, sibuk membuat strategi, lelah mengayunkan langkah, kurang tidur dan tak ada waktu untuk istirahat, lalu terluka dan terbunuh, maka ternyata para musuh Allah SWT juga akan merasakan hal yang sama. Bahkan penderitaan musuh Allah SWT lebih parah, karena mereka tak ada harapan mendapat rahmat dan ridho Allah SWT, sedang para pejuang Allah SWT dengan segala penderitaannya senantiasa memiliki harapan mendapat rahmat dan ridho Allah SWT.
Dan dengan ayat ini pula, umat Islam mendapat isyarat ilahi bahwasanya jika para pembela Iblis berani menderita, bahkan siap mati untuk meraih ridho Iblis dan masuk Neraka Jahannam, maka para pejuang Allah SWT harus lebih siap menderita, dan lebih siap mati untuk meraih ridho Allah SWT dan masuk ke dalam surga-Nya. Allahu Akbar !
Hasbunallaahu wa Ni'mal Wakiil, Ni'mal Maulaa wa Ni'man Nashiir.
Penulis: Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA
Jumat, 19 Agustus 2011
Mengapa Yang Dihancurkan Yahudi Pertama Kali Adalah Wanita?
“Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.”
Ucapan diatas dilontarkan oleh Muhammad Quthb, dalam sebuah ceramahnya puluhan tahun silam. Muhammad Quthb adalah ulama Mesir yang konsen terhadap pendidikan Islam sekaligus pemikir ulung abad 20. Ia tidak hanya dikenal sebagai aktivis yang gencar melakukan perlawanan terhadap rezim Imperialisme Mesir, namun juga cendekiawan yang terkenal luas ilmunya.
Beberapa bukunya pun telah beredar di Timur Tengah dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang diantaranya adalah Shubuhāt Hawla al-Islām (literally "Misconceptions about Islam"). Hal nahnu Muslimūn (Are we Muslims?). Al-Insān bayna al-māddīyah wa-al-Islām. (Man between the Material World and Islam). Islam and the Crisis of the Modern World dan masih banyak lagi. Maka tak heran, lepas dari penjara ia pun mendapatkan gelar Profesor Kajian Islam di Arab Saudi.
Muhammad Quthb menekankan bagaimana pentingnya peran yang dimiliki seorang ibu dalam Islam. Ibu tidak saja adalah pihak yang dekat secara emosional kepada seorang anak, tapi ia juga memiliki pengaruh besar terhadap masa depan akhlak dari generasi yang dilahirkannya. Menurut Muhammad Quthb anak yang pada kemudian hari mendapatkan ujian berupa kehancuran moral akan bisa diatasi, asal sang anak pernah mendapatkan pengasuhan ibu yang solehah. Pendidikan Islami yang terinternalisasi dengan baik, akan membuat sang anak lekas bangkit dari keterpurukannya mengingat petuah-petuah rabbani yang pernah terekam dalam memorinya.
Sebaliknya, ayah yang memiliki istri yang sudah rusak dari awalnya, maka ia pun hanya akan melahirkan sebuah keturunan yang memiliki kepribadian persis dengan wanita yang dipinangnya. Sifat alami anak yang banyak mengimitasi perilaku sang ibu akan membuka peluang transferisasi sifat alami ibu kepada anaknya. Maka kerusakan anak akan amat tergantung dari kerusakan ibu yang mendidiknya. Oleh karena itu, dalam bukunya Ma’rakah At Taqaaliid, Muhammad Quthb mengemukakan alasan mengapa Islam mengatur konsep pendidikan yang terkait dengan arti kehadiran ibu dalam keluarga. Ia menulis:
“Dalam anggapan Islam, wanita bukanlah sekadar sarana untuk melahirkan, mengasuh, dan menyusui. Kalau hanya sekedar begitu, Islam tidak perlu bersusah payah mendidik, mengajar, menguatkan iman, dan menyediakan jaminan hidup, jaminan hukum dan segala soal psikologis untuk menguatkan keberadaannya… Kami katakan mengapa ‘mendidik’, bukan sekedar melahirkan, membela dan menyusui yang setiap kucing dan sapi subur pun mampu melakukannya.”
Nah, konsep inilah yang tidak terjadi di Negara Barat. Barat mengalami kehancuran total pada sisi masyarakatnya karena bermula dari kehancuran moral yang menimpa wanitanya. Wanita-wanita Barat hanya dikonsep untuk mendefinisikan arti kepribadian dalam pengertian yang sangat primitif, yakni tidak lain konsep pemenuhan biologis semata. Dosen dan pelacur bisa jadi sama kedudukannya, mirip dengan perkataan Sumanto Al Qurtubhy, kader Liberal didikan Kanada yang berujar, “Lho, apa bedanya dosen dengan pelacur? Kalau dosen mencari nafkah dengan kepintarannya, maka pelacur mencari makan dengan tubuhnya.”
Qurthuby hanyalah muqollid (pengikut) dari Sigmund Freud, psikolog kenamaan asal Austria yang membumikan konsep psikoanalisis. Ia mengatakan ketika dorongan seksual sudah menggelora dalam diri pria maupun wanita, maka sudah selayaknya mereka tuntaskan lewat jalan perzinahan, tanpa harus melalui alur pernikahan. Maka itu Freud menuding orang yang senantiasa menjaga akhlaknya rentan terserang gangguan psikologis seperti neurosis.
Kini Freud memang telah mati, namun gagasan itu membekas dalam pribadi orang Barat. Jika anda kerap menyaksikan berita Olahraga, pembawa acara sering memberitakan bahwa salah seorang pemain sepakbola di Inggris telah memiliki anak dari pacarnya, ya pacar dan bukan istri. Karena konsep pernikahan sudah mendebu di benua biru.
Pasca kematian Freud, muncul banyak pengganti yang tidak kalah ekstrem, salah satunya Lawrence Kohlberg. Ia adalah pengusung metode pendidikan Karakter. Metode ini sudah gagal di Barat dan sekarang diimpor ke negeri-negeri muslim, termasuk Indonesia. Wajah pendidikan Karakter terlihat manis. Ia mentitah agar para siswa berperilaku jujur dan memegang komitmen. Namun ia tidak memliki dasar agama, jika seorang remaja memilih untuk hidup tanpa tuhan, tidak menjadi persoalan dalam pendidikan karakter, asal itu dapat dipertanggungjawabkan.
Begitu pula masalah hubungan seks. Bagi Kohlbergian, kita tidak boleh menyalahkan seorang anak perempuan yang hamil di luar nikah, sebab masalah baik atau buruk menjadirelative. Pendidikan Karakter pun tidak boleh menghakiminya, karena anak akan jatuh salah jika ia tidak bisa mempertanggungjawabkan hubungan seksnya. Jadi jika remaja perempuan hamil masih bisa terbebas dari dosa, asal ia siap menjadi ibu. Urusan benar atau salah tergantung tanggung jawab, bukan agama. Maka tak heran, ketika Lawrence Kohlberg lebih memilih bunuh diri dengan menyelam di laut yang dingin pun disambut gembira oleh masyarakat Barat. Alasannya bisa membuat kita sebagai umat muslim tertawa: Kohlberg telah memilih jalan yang memang ia kehendaki.
Kita kembali lagi ke masalah perempuan. Kehidupan Barat yang bebas sejatinya diawali dari kehendak dari kalangan wanita untuk hidup bebas dan meredeka sesukanya. M. Thalib, cendekiawan muslim yang telah menulis puluhan buku tentang pendidikan Islam juga menekankan bagaimana proyek Zionis dibalik wacana pembebasan wanita di Barat. Menurutnya kaum Yahudi memiliki peran kuat dibalik slogan Liberty, Egality dan Fraiternity(kebebasan, persamaan dan persaudaraan) kepada bangsa Perancis.
Hal ini dipropagandakan oleh Zionis dan disebarkan ke penjuru dunia hingga kita bisa merasakan apa yang disebut Hak Asasi Manusia dan Feminisme pada saat ini.
Dalam bukunya, “Pergaulan Bebas, Prostitusi, dan Wanita”, M. Thalib menulis,
Dalam bukunya, “Pergaulan Bebas, Prostitusi, dan Wanita”, M. Thalib menulis,
“Slogan-slogan inilah yang membuat orang-orang bodoh turut serta mengulang-ulanginya di seluruh penjuru dunia di kemudian hari, tanpa berfikir dan memakai akalnya lagi.”
Mungkin terasa ganjil bagi kita, mengapa Yahudi sebagai bangsa yang pongah begitu takut dengan perempuan? Jawabannya sederhana: membiarkan seorang wanita tumbuh menjadi solihah adalah alamat “kiamat” bagi mereka. Jika seorang ibu yang solehah mengasuh 5 anak muslim di keluarganya untuk tumbuh menjadi generasi mujahid. Kita bisa hitung berapa banyak generasi yang bisa dihasilkan dari 800 juta perempuan muslim saat ini?
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasul Allah (Rasulullah), "Siapakah manusia di muka Bumi ini yang harus diperlakukan dengan cara yang paling baik ?". Rasul menjawab, "Ibumu". "Setelah itu siapa lagi ya Rasul". Sekali lagi Rasul menjawab, "Ibumu". Sahabat bertanya kembali, "Kemudian siapa?". Lagi-lagi Rasul menjawab "Ibumu, baru Ayahmu". [Shahih, Diriwayatkan oleh Imam Bukhari). wallahualam. Insya Allah bersambung
Langganan:
Postingan (Atom)